Senin, 24 Oktober 2011

LAHIRNYA MUSIK REGGAE

Sekitar tahun 1968 musik Reggae terlahir. Sejarah gerakan penyadaran identitas kaum kulit hitam yang kemudian bertemali erat dengan keberadaan musik Reggae mulai disemai. Musik Reggae sendiri pada awalnya lahir dari musisi-musisi jalanan di wilayah Getho, perkampungan kumuh kaum Rastafarianisme di Kingston (Ibu Kota Jamaika). Berangkat dari jiwa perlawanan terhadap ketidakben...aran dan penindasan yang berulangkali terjadi, musik Reggae seakan dapat menyampaikan serta mewakili keresahan-keresahan yang sedang terjadi di masyarakat Jamaika.Kata Reggae, Rege, Reg-Ay atau Ragged berasal dari pengucapan kata dengan logat Afrika bisa berarti kain lap, bertengkar dan berturut-turut. Ada juga yang beranggapan, kata Reggae berasal dari kata atau istilah Raggedy yang sebelumnya muda di Kota Kingston. Kata tersebut memiliki arti gaya dansa yang lambat atau gerak kagok seperti hentakan badan pada orang yang sedang menari dengan iringan musik. juga bisa memiliki arti pakaian compang-camping. Selain itu, menurut seorang sejarahwan yang meneliti musik Reggae, Steve Barrow yang disampaikan oleh Toots Hebbert, berpendapat ada istilah dalam logat Jamaika (Jamaica Patois) yaitu streggae yang berarti wanita pelacur atau wanita yang berpakaian seksi. Sedangkan Bob Marley menyatakan bahwa kata Reggae adalah dari istilah Bahasa Spanyol untuk Raja Musik. Dalam kumpulan Gospel Reggae Kristen, menunjukkan bahwa kata Reggae ini berasal dari Bahasa Latin yaitu Regi yang berarti Untuk Raja. Ketika para musisi mulai memperlambat tempo musiknya dan menambahkan efek yang lebih banyak, terciptalah musik Reggae. Cara dan teknik memainkan alat musik para musisi mentho, ska, dan rocksteady banyak digunakan oleh musisi Reggae. Di antaranya rhythm guitar dimainkan seakan terputus-putus secara tegas dan lebih menonjol (strokes). memberi tekanan nada pada nada lenah dan ketukan drum multi-ritmik yang kompleks. Ditambah petikan bass yang menggoyang dan lebih dominan, dengan ciri karakter vokal yang khas seakan bekhotbah. Serta lirik-lirik lagu dengan penyampaian yang sarat akan perjuangan, pujian, jeritan kaum tertindas dan penderitaan buruh paksa, permasalahan sosial dan politik, humanistik, universal, pesan damai, dan cinta serta harapan kembali ke Afrika. Diiringi pula dengan irama alat musik perkusi serta nada-nada organ shuffle yang nakal dan memiliki unsur spiritual, sakral dan mistik yang kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar